Pantai Sawarna Banten, Pantai Indah Jarang Dijamah


Awalnya saya berpikir bahwa Sawarna adalah nama pantai, ternyata Sawarna adalah nama desa yang ada di kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Beberapa artikel yang saya baca di internet menyebutkan bahwa pantai Sawarna ada di Sukabumi, itu salah besar. Walaupun akses menuju Sawarna bisa melalui jalur Sukabumi, itu bukan berarti bahwa Sawarna termasuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi. Baiklah, karena Sawarna terlanjur terkenal dengan nama pantai, sah-sah saja kalau kita menyebut nama-nama pantai yang ada di Sawarna dengan sebutan pantai Sawarna. 


Menuju Sawarna bisa melalui Banten atau Sukabumi. Bagi para pengunjung yang akan melalui Sukabumi, rute perjalanan langsung menuju ke Pelabuhan Ratu, lanjut ke Cisolok, perjalanan dilanjutkan saja mengikuti jalan raya sesuai peta petunjuk. Menggunakan Google Maps adalah alternatif untuk mempermudah perjalanan, tapi jika ragu, sebaiknya bertanya kepada penduduk setempat.

Kondisi badan yang kurang fit, membuat saya kurang menikmati perjalanan menuju Sawarna. Mungkin karena hari-hari di musim libur ini hampir setiap hari diisi dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. Ditambah lagi dengan medan perjalanan yang begitu dahsyat. Jalan menuju Sawarna sekarang sudah relatif bagus, hanya saja tanjakan dan turunannya yang bagaikan naik Roller Coaster (kata keponakan-kepanakan saya). Jadi untuk yang akan berwisata ke Sawarna, beberapa hal harus diperhatikan, yaitu pertama, kendaraan yang akan digunakan harus benar-benar kondisi siap pakai, usahakan jangan menggunakan kendaraan yang ceper (jenis sedan) karena medan 13 KM menuju Sawarna beberapa jalanannya kurang bagus, terjal juga berliku. Kedua, pengemudi kendaraan harus yang benar-benar ahli dalam berkendara, karena tanjakan dan turunan yang curam adalah tantangan menuju Sawarna. Ketiga, pastikan mobil terisi penuh bahan bakar, karena antara Cisolok sampai belokan menuju Sawarna saya tidak menemukan SPBU. Penjual bensin eceran ada di sekitar 1 KM menuju Sawarna.

Sama seperti memasuki area wisata di tempat lain, di Sawarna pun sama, yaitu pengunjung diharuskan membayar tiket masuk. Memasuki area Desa Wisata Sawarna, setiap pengunjung membeli tiket masuk seharga Rp.5.000. 



Tadinya saya mengira bahwa pantai Sarwana lokasinya di pinggir jalan persis, seperti pantai-pantai yang sudah saya kunjungi sebelumnya. Ternyata ini berbeda, dari pinggir jalan tempat parkir, kira-kira sekitar masih 1 KM lagi jarak yang harus ditempuh yang tidak bisa menggunakan mobil. Untuk pengunjung yang mengendarai motor, tidak masalah. Untuk saya dan keluarga tentu harus menyewa ojek untuk bisa ke pantai. Ongkos ojeknya yaitu Rp.10.000 untuk menuju pantai. Karena berjalan kaki rasanya sudah tidak mungkin, empat jam perjalanan (121 KM) dari Kota Sukabumi menuju Sawarna sudah membuat kami lelah. Di Desa Wisata Sawarna ada empat pantai yang bisa dikunjungi yaitu, Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Legon Pari dan Pantai Karang Taraje. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi pantai Tanjung Layar, yaitu patai yang memiliki ciri khas memiliki dua gunung batu di laut. Perjalanan dimulai, kami harus menyebrang jembatan terlebih dahulu sebelum menggunakan ojek menuju Sawarna. 



Untuk yang akan menginap di Sawarna tidak perlu khawatir. Banyak hotel atau penginapan yang disewakan. Dari sepanjang jalan setelah membeli tiket masuk, hampir semua rumah-rumah yang dilalui disewakan. Harga yang ditawarkan pun relatif murah, mulai dari harga Rp.150.000 per kamar tergantung dari fasilitas yang disediakan. Semakin lengkap pastinya semakin mahal.

Butuh waktu 5 sampai 10 menit menggunakan ojek untuk menuju pantai Tanjung Layar Sawarna, akhirnya kami sampai juga. wow! benar-benar pantai yang indah dan bersih. Rasanya melihat lansung pantai Sawarna lebih indah dari gambar-gambar yang sering dijumpai di internet.  Mungkin karena tidak terlalu banyak yang mengunjungi pantai ini sehingga pantai masih terjaga keasliannya dan keindahannya. Benar-benar alami, seperti surga yang tersembunyi.




Rasa lelah yang terasa terbayarkan oleh kedamaian yang saya dapatkan disini. Hamparan pasir putih adalah daya tarik utama dari pantai Sawarna. Saya mengajak anak-anak untuk bermain-main di pantai. Berlari-lari, bermain pasir, bermain ayunan, menikmai indahnya ombak yang tenang dan tak lupa mengabadikan foto mereka. 






Akhirnya kami memahami mengapa tidak banyak wisatawan berkunjung ke pantai di Desa Wisata Sawarna. Medan perjalanan yang cukup berat adalah salah satu alasannya. Untuk pemerintah provinsi Banten, saya sangat berharap untuk jalan-jalan yang rusak di 13 KM menuju Sawarna segera diperbaiki karena pada saat perjalanan, saya melihat ada sebuah mobil yang tidak bisa nanjak karena tanjakan curam dan jalanan rusak, tentu ini sangat membahayakan. Tapi secara keseluruhan wisata ke pantai Sawarna sangat memuaskan, terimakasih untuk Pemprov Banten yang sudah melakukan perbaikan-perbaikan untuk pariwisata di Sawarna sehingga kami sebagai pengunjung ingin kembali lagi untuk tetap menikmati keindahan Sawarna.

Itulah cerita liburan ke pantai di Desa Wisata Sawarna. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Semoga bermanfaat.











Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Pantai Sawarna Banten, Pantai Indah Jarang Dijamah"

  1. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Mbah Rawa Gumpala dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk mepesugihanpuama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Mbah Rawa Gumpala bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di no 085-316-106-111 rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar s Ini o8om
    NYemua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Mbah dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Mbah untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Mbah disini 😃Pesugihan Putih Tanpa Tumbal😃

    BalasHapus