Menikmati Pesona Geopark Ciletuh Sukabumi


Akhir-akhir ini tempat wisata Geopark Ciletuh ramai diberitakan. Lokasinya yang berada di kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yang bisa dijangkau dengan mudah dari Jakarta atau Bandung bahkan dari luar pulau Jawa. Tempat wisata di Geopark Ciletuh bukan terdiri dari satu tempat wisata saja dan bukan pantai saja, ternyata ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi. Lalu sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan geopark itu? Baiklah, menurut beberapa sumber yang saya baca, geopark adalah sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati dan budaya, melaui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. Jadi sobat yang baru berkunjung ke Geopark Ciletuh jangan heran jika antara tempat wisata yang satu dengan lainnya terpisah.

Bukan hanya Indonesia saja yang mengakui keindahan alam Geopark Ciletuh, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultutal Organization) yaitu organisasi PBB yang mengurusi segala hal yang berhubungan dengan pendidikan, sains dan kebudayaan, sudah berkunjung ke Geopark Ciletuh dan bahkan telah mengirimkan asesornya untuk menilai tempat wisata Geopark Ciletuh. Jika layak, Geopark Ciletuh akan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) yang artinya bahwa tempat wisata yang ada di Sukabumi Jawa Barat ini akan menjadi salah satu tempat wisata yang diakui dunia dan tidak menutup kemungkinan akan banyak wisatawan dari luar negeri yang berkunjung. Menurut informasi, pengumuman UGG yaitu pada bulan April 2018. Semoga saja ya Geopark Ciletuh bisa masuk UGG, sehingga dunia tahu betapa indah alam yang ada di Sukabumi, tentu saya bangga jadi orang Sukabumi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi tentu saja dibantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mepercantik kawasan wisata dan terutama jalan menuju ke Geopark Ciletuh. Awalnya perjalanan menuju Geopark Ciletuh memerlukan waktu 3 jam dari Pelabuhan Ratu tapi sekarang setelah dibuat jalan baru dari Pelabuhan Ratu melewati Pantai Loji, hanya butuh waktu 30 menit, artinya para wisatawan yang akan berkunjung ke Geopark menghemat waktu 2,5 jam dari Pelabuhan Ratu. Sungguh kerja yang luar biasa. Menyulap perbukitan menjadi jalan mulus bukanlah hal yang mudah dan murah, pengerjaan yang tidak cukup sebentar juga menghabiskan dana sekitar 200 Milyar rupiah untuk 23 KM jalan dan jembatan, jumlah yang fantastis. 

Pemberitaan di media tentang Geopark Ciletuh yang cukup heboh ditambah lagi cerita dari teman-teman yang sudah berkunjung, membuat saya dan keluarga penasaran. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut pada hari Minggu tanggal 7 Januari 2018. Kami berangkat dari kota Sukabumi jam 5 pagi dengan harapan tidak terlalu siang sampai di tempat tujuan. Laju kendaraan kami cukup santai karena pagi itu cuaca mendung dan hujan rintik-rintik ditambah lagi kabut yang cukup mengganggu jarak pandang, tapi kami cukup membutuhkan 2 jam untuk sampai didaerah Bagbagan, yaitu belokan sebelum menuju kota Pelabuhan Ratu. Jadi menuju Geopark Ciletuh itu tidak melewati pusat kota Pelabuhan Ratu ya, sobat mengikuti petunjuk arah jalan saja, nanti sobat diarahkan untuk belok kiri dan ada jembatannya. Cukup lurus saja dari pertigaan, nanti sobat akan menemukan jalan 2 arah menuju Geopark Ciletuh. Pertama adalah jalan lama, yaitu melalui Kiara Dua, sobat memerlukan waktu 3 jam untuk mencapai tujuan. Kedua adalah jalan baru yaitu melalui Loji, sobat cukup belok kanan ada turunan, dan katanya cukup 30 menit menuju tempat tujuan yaitu Geopark Ciletuh. 

Tentu saja saya menggunakan jalan baru, tujuannya jelas sudah pasti ingin menghemat waktu dan tidak sabar ingin segera sampai di tempat wisata. Perjalanan melalui jalan baru dimulai, kami memasuki arena pantai Loji, ternyata benar, jalannya sangat mulus dan belum banyak kendaraan melaju di jalan tersebut. Awalnya saya heran, kenapa di jalan sebagus itu hanya terlihat 1 atau dua kendaraan saja, entahlah apakah mungkin karena masih pagi atau jalannya belum diselesai. Penasaran ditunda dulu, kami cukup menikmati perjalanan saja. Kami melalui jalanan yang tanjakan dan turunannya dahsyat tapi menyenangkan, intinya jika sobat akan melalui jalan ini, kendaraan sobat harus benar-benar siap menghadapi medan yang cukup menantang juga siapkan pengemudi yang benar-benar berpengalaman. Tidak ditemukan jalanan berlubang karena jalannya masih baru. Berkendara sambil menikmati keindahan pantai, seperti menembus surga.



Jembatan Cisaar yang menghubungkan jalan menuju Geopark Ciletuh ternyata belum bisa digunakan walaupun sudah selesai pengerjaannya. Terjawab sudah, mengapa belum banyak kendaraan melaju di jalan baru. Kegalauan melanda, jam 7.30 pagi saat itu dihiasi hujan rintik-rintik menyuruh kami memilih, berputar arah ke Geopark Ciletuh melalui Kiara Dua yang artinya kami harus balik lagi dan butuh waktu 3 jam ke tujuan atau kami harus menembus aliran sungai supaya kami cepat sampai ke tujuan, cukup beresiko juga jika kendaraan kami harus menembus aliran sungai, walau tidak terlalu deras tapi kendaraan yang kami gunakan tidak terlalu tinggi, khawatir air mengenai mesin atau tiba-tiba aliran sungai deras, takut terbawa hanyut. Terlalu banyak berfikir juga tidak baik, kami putuskan menembus sungai. Mulus.... kami bisa melewati rintangan tersebut. Mendengar informasi dari teman, siangnya jembatan Cisaar sudah bisa digunakan setelah ada pengendara mobil yang ngamuk karena harus menembus aliran sungai hanya untuk menyebrang.



Setelah melewati arus sungai Cisaar, kami melanjutkan perjalanan. Keindahan pantai sepanjang perjalanan membuat kami terkesima, sungguh luar biasa ciptaan Yang Maha Kuasa. Cukup satu kata, sempurna. Tempat wisata yang kami jelajahi adalah:

1. Puncak Darma.
Puncak Darma adalah sebuah dataran tinggi di ujung barat Ciletuh, di tepian Samudra Hindia. Dataran ini memiliki ketinggian sekitar 340 meter di atas permukaan laut sehingga sobat bisa melihat keindahan teluk Ciletuh, Pantai Palangpang juga muara Sungai Cimarinjung. Keindahan yang sulit diungkapkan, lautan yang luas dan hijaunya pemandangan alam adalah kolaborasi sempurna yang kami nikmati pagi itu. Beberapa pengunjung mengabadikan keindahan Puncak Darma dengan berfoto.



2. Curug Cimarinjung
Tempat kedua yang kami kunjungi adalah Curug Cimarinjung yang terletak di aliran Sungai Cimarinjung, Desa Ciemas. Curug ini memiliki ketinggian lebih dari 50 meter. Perlu waktu sekitar 10 menit dari Puncak Darma untuk menuju tempat ini. Sebenarnya tidak terlalu jauh tapi perlu hati-hati membawa kendaraan ke tempat ini karena turunan yang cukup menantang. Tentu sobat sudah mengetahui bahawa curug adalah air terjun dalam bahasa Indonesia. Untuk mengunjungi tempat ini, sobat memerlukan waktu 5 menit berjalan kaki dari parkiran. Sungguh air terjun yang indah membuat saya ingin mendekat ke arah jatuhnya air.



3. Pantai Palangpang
Setelah mengunjungi Curug Cimarinjung, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Palangpang. Memerlukan waktu sekitar 15 Menit. Dengan mengikuti petunjuk jalan, akhirnya kami sampai di pantai yang bertuliskan GEOPARK CILETUH. Bahagianya hati kami bisa menikmati keindahan pantai ini. Uniknya pagi itu pantai Palangpang tidak tampak jernih karena hujan turun, aliran air dari sungai yang bermuara ke laut berwarna coklat jadi air laut tampak berwarna coklat di dekat pantainya. Untuk sobat yang berniat bermalam di area Pantai Palangpang tidak usah khawatir karena sudah banyak penginapan.



4. Curug Sodong
Perjalanan kami lanjutkan, tujuan berikutnya adalah Curug Sodong. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit menuju Curug Sodong dari pantai Palangpang. Jalan menuju curug ini sudah cukup bagus dan enaknya tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh dari tempat parkir. Pesona Curug Sodong saat perjalanan sudah tampak dari kejauhan. Air terjun yang tinggi dan deras terlihat jauh dari sebelum sampai ke area wisata Curug Sodong. Lagi-lagi kami terkesima, membuat kami ingin mendekat untuk menikmati jatuhnya air yang begitu kencang sehingga membuat baju kami basah. Menurut informasi, ada 3 air terjun lagi yang bisa dikunjungi di dekat Curug Sodong, yaitu Curug Cikanteh, Curug Ngelai dan Curug Cikaret. Sayangnya tidak semua curug-curug itu kami kunjungi karena gerimis mulai turun.





5. Panenjoan
Pananenjoan berasal dari bahasa Sunda, yang kira-kira dalam bahasa Indonesia berarti tempat melihat. Posisi tempat ini yang cukup tinggi menjadikan para pengunjung dapat menikmati hamparan pesona keindahan surga alam Geopark Ciletuh. Saya merasa takjub menikmati pemandangan dari ketinggian. Sungguh luar biasa ciptaan Sang Pemilik Kehidupan ini.




Setelah kami mengunjungi tempat wisata Geopark Ciletuh, kami memahami mengapa UNESCO tertarik untuk menjadikannya sebagai UGG (UNESCO Global Geopark). Tidak bisa dipungkiri, siapapun yang sudah berkunjung ke tempat wisata ini pasti akan mengakui keindahannya. Laut yang bersih, pantai yang indah dan tenang, air terjun yang mempesona, alam seakan memanjakan penikmatnya. Kolaborasi alam yang sempurna kami menikmatinya di Geopark Ciletuh.

Itulah perjalanan kami Menikmati Pesona Geopark Ciletuh Sukabumi. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Semoga bermanfaat.

***Seluruh foto pada artikel ini adalah dokumen pribadi penulis













Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Menikmati Pesona Geopark Ciletuh Sukabumi"

  1. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Mbah Rawa Gumpala dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk mepesugihanpuama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Mbah Rawa Gumpala bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di no 085-316-106-111 rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar s Ini o8om
    NYemua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Mbah dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Mbah untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Mbah disini 😃Pesugihan Putih Tanpa Tumbal😃

    BalasHapus